Minggu, 28 September 2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR



MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA I
“FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR”


DISUSUN OLEH :
SYAIP MUHAMMAD RIDHA
NIP : 712003S114091

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
AKPER PANDAN HARUM OF NURSING
2014





KATA PENGANTAR

           Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan cinta yang dalam kepada umat islam sehingga risalah al qur’an dan hadist selalu berjalan di atas muka bumi ini, terutama dalam konteks ilmu kesehatan, puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa sehingga dengan kuasanya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR dapat terselesaikan sebagaimana mestinya dalam rangka memenuhi tugas Filsafah kesehatan.

          Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan karena adanya hambatan dan keterbatasan pengetahuan serta kurangannya pengalaman yang kami miliki sehingga jauh dari sempurna. Namun berkat bantuan dari semua pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih pada :
1.      Ibu erma wulandari selaku dosen pengajar mata kuliah kebutuhan dasar manusia.
2.      Teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.


                                                                                                      Banjarmasin, 27 September 2014









DAFTAR ISI
JUDUL...............................................................................................................................
KATA PENGATAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.Latar Belakang........................................................................................................
2.Tujuan Penulisan.....................................................................................................
3.Metode Penulisan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
      1.FAKTUR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR...........................................
      2.GANGUAN ATAU MASALAH KEBUTUHAN TIDUR...................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
     3.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................








                                                                       BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
             Ada di antara kaum muslim sendiri memandang usaha untuk mengungkap kebutuhan dasar manusia dan penemuan sains al qur’an dan hadist dalam ilmu kesehatan sebagai usaha yang bersifat apologetik dan hanya nostalgia semata, Namun pandangan sinis seperti ini sangat tidak benar, Sebab menemukan akar sejarah ilmu kesehatan dalam alqur’an dan hadist adalah penting bagi peradaban manapun di dunia, terlebih bagi peradaban yang ingin bangkit dari keterpurukan.

2.      TUJUAN PENULISAN

        Tujuan makalah ini adalah untuk mendapatkan informasi dan untuk mengetahui sejarah sains ilmu kesehatan dalam islam.


3.      METODE PENULISAN
              Dalam metode ini penulis membaca buku-buku dan artikel dari internet yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.











BAB II
PEMBAHASAN
1.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

            Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat
 menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai                             kebutuhannya. Di antara faktor yang dapat memengaruhinya adalah:

1. Penyakit
 
 Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti penyakit yang disebabkan olch infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur, bahkan tidak bisa tidur.

2. Latihan dan kelelahan

Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan encrgi yang telah dikeluarkan. lIal tersebut tcrlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan menc:apai kclelahan. Maka, orang tersebut akan lcbih cepat untuk dapat tidur karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.

3. Stres psikologis

Kondisi stres psikologis dapat terjadi pada sescorang akibat kc;tegangan jiwa. Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.

4. Obat

Obat dapat juga memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia, antidepresan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat mcnekan RF:M sehingga mudah mengantuk.

5. Nutrisi

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka sescorang tersebut akan mempercepat proses tcrjadinya tidur, karcna dihasilkan triptofan yang merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah tidur. I)emikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi prosca tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.


6. Lingkungan

Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi scseorang dapat mempercepat proses terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memc,ngaruhi proses tidur.

7. Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, dapat memengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat mcnimbulkan gangguan proses tidur.

2.       Ganguan atau masalah kebutuhan tidur

             Gangguan tidur yang umum terjadi adalah insomnia / hipersomnia pada orang dewasa dan parasomnia pada anak-anak. Gangguan lain yang mungkin terjadi adalah narkolepsi, apnea saat tidur dan SIDS (Sudden Infant Death Syndrom) atau Sindrom Kematian Bayi Mendadak. Secara rinci gangguan-gangguan tidur tersebut akan dijelaskan dibawah ini :
       
A.  Insomnia

ü  Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas.
ü  Insomnia atau gangguan sulit tidur merupakan suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang kurang, Insomnia bukan berarti sama sekali tidak dapat tidur/kurang tidur, karena dalam kenyataannya orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka perkirakan.
Gejala insomnia sering dapat dibedakan sebagai berikut :
Kesulitan / tidak dapat memulai tidur (initial insomnia)
 -Biasanya disebabkan oleh adanya gangguan emosi / ketegangan atau gangguan fisik.
       -Tidak dapat mempertahankan tidur / sering terjaga (intermittent insomnia)
       -Bangun terlalu awal (terminal insomnia)
- Yaitu dapat memulai tidur dengan normal, namun tidur mudah terputus dan/atau bangun lebih awal dari waktu biasanya, serta kemudian tidak bisa tidur lagi. Gejala ini sering muncul dengan bertambahnya usia seseorang atau karena depresi dan lain sebagainya.
B. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan kebalikan dari insomnia. Hipersomnia merupakan kelebihan tidur lebih dari 9 jam di malam hari. Hipersomnia biasanya berkaitan dengan gangguan psikologis, seperti depresi atau kegelisahan, kerusakan sistem syaraf sentral dan gangguan ginjal, hati atau gangguan metabolisme.
C. Parasomnia
Parasomnia merupakan suatu rangkaian gangguan yang mempengaruhi tidur anak-anak, seperti somnabulisme (tidur berjalan), ketakutan, dan enuresis (ngompol). Gangguan-gangguan ini sering dialami anak secara bersamaan, diturunkan dalam keluarga, dan cenderung terjadi pada tahap III dan IV tidur NREM
D. Narkolepsi
Narkolepsi adalah serangan mengantuk yang mendadak di siang hari. Sering disebut sebagai serangan tidur. Penyebabnya tidak diketahui tetapi diperkirakan akibat kerusakan genetik sisten syaraf pusat yang mana periode tidur REM tidak dapat dikendalikan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi narkolepsi antara lain stimulansia, seperti ampetamin atau metilpenidase hidroklorida serta anti depresan, seperti imipramin hidroklorida (tofranil).
E. Apnesia saat tidur
Apnea saat tidur adalah periode henti napas saat tidur. Gangguan ini perlu dikaji oleh seorang ahli tidur. Tanda-tanda yang dapat diamati adalah mengorok, ngantuk berlebihan, dan kadang-kadang insomnia.
F. Sudden infant death syndrome (SIDS)
Gangguan ini dapat terjadi pada bayi usia 12 bulan pertama. Penyebabnya tidak diketahui. Berbagai ahli berpendapat gangguan ini disebabkan oleh sistem syaraf tidak matang atau apnea saat tidur.








BAB III
PENUTUP
3.      Kesimpulan

         Dengan demikian kita sudah tengelam dalam satu pembahasan salah satu nikmat tuhan yang maha esa, karena itu istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.



























DAFTAR PUSTAKA















Senin, 22 September 2014

Makalah pengertian dan perbedaan istirhat dan tidur



MAKALAH
PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDizfGqNW-WgnsWExaCsF0eafg80eWeQ_b7KfLWWiJSE_SXxyldTXvCz28u2JscExb7fEAbHkX9lOqHDTq87niY_k_zGyDXG99kr-swWPjSdl0Ahu0zta-IyzpRMI1BFTSEL8vV_pXYJUV/s1600/Logo+PH.jpg

DISUSUN OLEH :
SYAIP MUHAMMAD RIDHA
KELAS : 1B
NO ABSEN : 44


PROGRAM STUDY D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI AKPER PANDAN HARUM OF NURSING






KATA PENGANTAR
        
        PUJI SYUKUR KEHADIRAN ALLAH SWT YANG TELAH MEMBERIKAN CINTA YANG DALAM KEPADA UMAT ISLAM UNTUK SELALU MENJALANKAN RISALAH AL QUR’AN DAN HADIST NABI SAW, TERUTAMA DALAM BIDANG ILMU KESEHATAN, DALAM MAKALAH INI KAMI MENYADARI MASIH BANYAK SEKALI KEKURANGAN DAN KESALAHAN KARENA ADANYA HAMBATAN DAN KETERBATASAN PENGETAHUAN SERTA KURANGNYA PENGALAMAN-PENGALAMAN YANG KAMI MILIKI SEHINGGA JAUH DARI SEMPURNA. NAMUN BERKAT BANTUAN DAN DORONGAN DARI SEMUA PIHAK AKHIRNYA           MAKALAH INI DAPAT TERSELESAIKAN TEPAT PADA WAKTUNYA.
OLEH KARENA ITU KAMI INGIN MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA :
IBU IRMA WULANDARI M.KES SELAKU DIREKTUR AKPER PANDAN HARUM OF NURSING DAN TIM KDM.




                                                                                                               
                                                                                                                                Banjarmasin, 21 September 2014











DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................................................
KATA PENGATAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................
1.2.Tujuan Penulisan..................................................................................................
1.3.Manfaat...............................................................................................................
1.4.Metode Penulisan................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
      2.1.PENGERTIAN DAN PERBEDAAN ISTIRAHAT DAN TIDUR.....................................
      2.2.FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR................................................................................
      2.3.FISIOLOGI DAN TAHAPAN TIDUR.........................................................................
      2.4.KEBUTUHAN TIDUR MENURUT USIA...................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
     3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
   Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
1.2 Tujuan Penulisan
 Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di harapkan :
1.Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur
2.Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.
1.3  Manfaat
Memberikan pemahaman tentang perbedaan antara tidur dan istirahat
Memberikan pemahaman tentang fisiologi tidur
Memberikan pemahaman tentang fungsi tidur
Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
Memberikan pemahaman tentang macam-macam gangguan tidur
Memberikan pemahaman tentang Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
 1.4 Metode Penulisan
Dalam metode penulisan ini membaca buku-buku dan internet yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Perbedaan istirahar Dan Tidur
A.Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam  menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat  bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat  enam kondisi seseorang dapat beristirahat
  • Merasa segala sesuatu berjalan normal
  • Merasa diterima
  • Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
  • Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
  • Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
  • Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.

B.Tidur
    Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
Perbedaan istirahat dan tidur
a.Istirahat
ü  Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi
ü  Bebas dari gangguan ketidaknyamanan
b. Tidur
Ø  Secara umum tidur ditandai dengan aktivitas fisik minimal
Ø  tingkatan kesadaran yang bervariasi

2.2 FUNGSI DAN TUJUAN TIDUR
      Fungsi dan tujuan tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi strees pada paru, kardiovaskular, endokrin, dll. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur, yaitu yang pertama, efek dari sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf; dan yang kedua yaituefek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.
2.3 FISIOLOGI DAN TAHAPAN TIDUR
a.Fisiologi Tidur
     Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR.
Ritme sirkadian
    Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Tahapan Tidur
     Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan
elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye
movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).


1.Tidur Non REM
Disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh  orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)
2.Tidur REM
    Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit\.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
2.4 KEBUTUHAN TIDUR MENURUT USIA
  • Usia Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur
  • 0 bulan -1 bulan Masa neonatus 14-18 jam/hari
  • 1 bulan - 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari
  • 18 bulan – 3 tahun Masa anak 11-12 jam/hari
  • 3 tahun – 6 tahun Masa pra sekolah 11 jam/hari
  • 6 tahun – 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari
  • 12 tahun – 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari
  • 18 tahun – 40 tahun Masa dewasa muda 7-8jam/hari
  • 40 tahun – 60 tahun Masa paruh baya 7 jam/hari
  • 60 tahun ke atas Masa dewasa tua 6 jam/hari.





BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
       Dengan demikian kita sudah tengelam dalam satu pembahasan salah satu nikmat tuhan yang maha esa, karena itu istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.






                                                 










DAFTAR PUSTAKA