MAKALAH
KEBUTUHAN
DASAR MANUSIA I
“FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR”
DISUSUN
OLEH :
SYAIP
MUHAMMAD RIDHA
NIP
: 712003S114091
PROGRAM
STUDY ILMU KEPERAWATAN
AKPER
PANDAN HARUM OF NURSING
2014
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi allah swt yang
telah memberikan cinta yang dalam kepada umat islam sehingga risalah al qur’an
dan hadist selalu berjalan di atas muka bumi ini, terutama dalam konteks ilmu
kesehatan, puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa sehingga dengan kuasanya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN TIDUR dapat terselesaikan sebagaimana mestinya dalam rangka memenuhi
tugas Filsafah kesehatan.
Dalam penulisan makalah ini kami
menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan karena adanya hambatan
dan keterbatasan pengetahuan serta kurangannya pengalaman yang kami miliki
sehingga jauh dari sempurna. Namun berkat bantuan dari semua pihak akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih pada :
1. Ibu
erma wulandari selaku dosen pengajar mata kuliah kebutuhan dasar manusia.
2. Teman-teman
yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Banjarmasin, 27 September 2014
DAFTAR
ISI
JUDUL...............................................................................................................................
KATA PENGATAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.Latar Belakang........................................................................................................
2.Tujuan Penulisan.....................................................................................................
3.Metode Penulisan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................
1.FAKTUR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN TIDUR...........................................
2.GANGUAN ATAU MASALAH KEBUTUHAN TIDUR...................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
3.KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Ada di antara kaum muslim sendiri
memandang usaha untuk mengungkap kebutuhan dasar manusia dan penemuan sains al
qur’an dan hadist dalam ilmu kesehatan sebagai usaha yang bersifat apologetik
dan hanya nostalgia semata, Namun pandangan sinis seperti ini sangat tidak
benar, Sebab menemukan akar sejarah ilmu kesehatan dalam alqur’an dan hadist
adalah penting bagi peradaban manapun di dunia, terlebih bagi peradaban yang
ingin bangkit dari keterpurukan.
2. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan makalah ini adalah untuk
mendapatkan informasi dan untuk mengetahui sejarah sains ilmu kesehatan dalam
islam.
3. METODE
PENULISAN
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku dan artikel dari internet
yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tidur
Kualitas dan kuantitas tidur
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan
adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat
sesuai
kebutuhannya. Di antara faktor
yang dapat memengaruhinya adalah:
1. Penyakit
Sakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur
seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur seperti
penyakit yang disebabkan olch infeksi, terutama infeksi limpa. Infeksi limpa berkaitan dengan
keletihan, sehingga penderitanya membutuhkan lebih banyak waktu tidur untuk
mengatasinya. Banyak juga keadaan sakit yang menjadikan pasien kurang tidur,
bahkan tidak bisa tidur.
2. Latihan dan kelelahan
2. Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat
aktivitas yang tinggi dapat memerlukan
lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan encrgi yang telah dikeluarkan.
lIal tersebut tcrlihat pada seseorang yang telah melakukan aktivitas dan
menc:apai kclelahan. Maka, orang tersebut akan lcbih cepat untuk dapat tidur
karena tahap tidur gelombang lambatnya diperpendek.
3. Stres psikologis
3. Stres psikologis
Kondisi stres
psikologis dapat terjadi pada sescorang akibat kc;tegangan jiwa. Seseorang yang
memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk
tidur.
4. Obat
Obat dapat juga
memengaruhi proses tidur. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi proses tidur
jenis golongan obat diuretik dapat menyebabkan insomnia,
antidepresan dapat menekan, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang
menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta bloker dapat berefek pada
timbulnya insomnia dan golongan narkotik dapat mcnekan RF:M sehingga mudah
mengantuk.
5. Nutrisi
5. Nutrisi
Terpenuhinya
kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Konsumsi protein yang tinggi maka sescorang tersebut
akan mempercepat proses tcrjadinya tidur, karcna dihasilkan triptofan yang
merupakan asam amino hasil pencernaan protein yang dicerna dapat membantu mudah
tidur. I)emikian sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang dapat juga memengaruhi
prosca tidur, bahkan terkadang sulit untuk tidur.
6. Lingkungan
Keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi scseorang dapat mempercepat proses
terjadinya tidur. Sebaliknya lingkungan yang tidak aman dan nyaman bagi
seseorang dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memc,ngaruhi proses
tidur.
7. Motivasi
7. Motivasi
Motivasi merupakan suatu
dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, dapat memengaruhi proses tidur.
Selain itu, adanya keinginan untuk tidak tidur dapat mcnimbulkan gangguan
proses tidur.
2.
Ganguan atau masalah kebutuhan
tidur
Gangguan tidur yang umum terjadi adalah insomnia / hipersomnia pada orang dewasa dan
parasomnia pada anak-anak. Gangguan lain yang mungkin terjadi adalah narkolepsi,
apnea saat tidur dan SIDS (Sudden Infant
Death Syndrom) atau Sindrom Kematian Bayi Mendadak.
Secara rinci gangguan-gangguan tidur tersebut akan dijelaskan dibawah ini :
A. Insomnia
ü
Insomnia adalah ketidakmampuan untuk
mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas maupun kuantitas.
ü
Insomnia atau gangguan sulit tidur
merupakan suatu keadaan seseorang dengan kuantitas dan kualitas tidur yang
kurang, Insomnia
bukan berarti sama sekali tidak dapat tidur/kurang tidur, karena dalam
kenyataannya orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama
dari yang mereka perkirakan.
Gejala insomnia sering dapat dibedakan sebagai berikut :
Kesulitan / tidak dapat memulai tidur (initial insomnia)
-Biasanya disebabkan
oleh adanya gangguan emosi / ketegangan atau gangguan fisik.
-Tidak dapat
mempertahankan tidur / sering terjaga (intermittent insomnia)
-Bangun terlalu
awal (terminal insomnia)
- Yaitu dapat memulai tidur dengan normal, namun tidur mudah
terputus dan/atau bangun lebih awal dari waktu biasanya, serta kemudian tidak
bisa tidur lagi. Gejala ini sering muncul dengan bertambahnya usia seseorang
atau karena depresi dan lain sebagainya.
B. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan
kebalikan dari insomnia. Hipersomnia
merupakan kelebihan tidur lebih dari 9 jam di malam hari. Hipersomnia biasanya berkaitan
dengan gangguan psikologis, seperti depresi atau kegelisahan, kerusakan
sistem syaraf sentral dan gangguan ginjal, hati atau gangguan metabolisme.
C. Parasomnia
Parasomnia merupakan
suatu rangkaian gangguan yang mempengaruhi tidur anak-anak, seperti
somnabulisme (tidur berjalan), ketakutan, dan enuresis (ngompol).
Gangguan-gangguan ini sering dialami anak secara bersamaan, diturunkan dalam
keluarga, dan cenderung terjadi pada tahap III dan IV tidur NREM
D. Narkolepsi
Narkolepsi
adalah serangan mengantuk yang mendadak di siang hari. Sering disebut sebagai
serangan tidur. Penyebabnya tidak diketahui tetapi diperkirakan akibat
kerusakan genetik sisten syaraf pusat yang mana periode tidur REM tidak dapat
dikendalikan. Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi narkolepsi
antara lain stimulansia, seperti ampetamin atau metilpenidase hidroklorida
serta anti depresan, seperti imipramin hidroklorida (tofranil).
E. Apnesia saat tidur
Apnea saat
tidur adalah periode henti napas saat tidur. Gangguan ini perlu dikaji oleh
seorang ahli tidur. Tanda-tanda yang dapat diamati adalah mengorok, ngantuk
berlebihan, dan kadang-kadang insomnia.
F. Sudden infant
death syndrome (SIDS)
Gangguan
ini dapat terjadi pada bayi usia 12 bulan pertama. Penyebabnya tidak diketahui.
Berbagai ahli berpendapat gangguan ini disebabkan oleh sistem syaraf tidak
matang atau apnea saat tidur.
BAB III
PENUTUP
3.
Kesimpulan
Dengan demikian
kita sudah tengelam dalam satu pembahasan salah satu nikmat tuhan yang maha
esa, karena itu istirahat dan tidur
merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu
mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengn pola istirahat dan
tidur yang baik, benar, dan teratyr akan memberikan efek yang baik terhadap
kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yanng di perkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara susunan saraf,
serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
organ tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA