MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas KDM I
Oleh:
SYAIP
MUHAMMAD RIDHA
KELAS : IB
NIM : 712003S114091
Dosen
Pembimbing :
Irma Wulandari, M.Kes
AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM
2014/2015
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih
baik.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan
terimakasih.
Banjarmasin,
21 Oktober 2014
SYAIP MUHAMMAD RIDHA
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………….. iii
BAB
I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang
……………………………………………………… 1
1.2. Tujuan Penulisan
……………………………………………………. 1
1.3. Rumusan Masalah ………………………………………………….... 1
1.3. Rumusan Masalah ………………………………………………….... 1
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………………. 2
2.1.
Asuhan Keperawatan…………………………………………… 2
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………….
7
3.1.
Kesimpulan ………………………………………………………….. 7
3.2.
Saran…………………………………………………………………. 7
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat
penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki
kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka
jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang
yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya.
1.2
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari makalah ini:
1.
Untuk
mengetahui pengkajian istirahat dan tidur.
2.
Untuk
mengetahui diagnose istirahat dan tidur
3.
Untuk
mengetahui intervensi dari istirahat dan tidur.
4.
Untuk
mengetahui implementasi atau pelaksanaan istirahat dan tidur.
5.
Untuk
mengetahui evaluasi dari istirahat dan tidur
1.3
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari
makalah ini adalah:
1.
Apa pengkajian istirahat dan tidur ?
2.
Apa
diagnose istirahat dan tidur. ?
3.
Apa
saja intervensi dari istirahat dan tidur ?
4.
Apa
saja implementasi atau pelaksanaan dari istirahat dan tidur ?
5.
Apa
evaluasi dari istirahat dan tidur ?
1
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Asuhan Keperawatan
Gangguan pola tidur adalah suatu
keadaan di mana seseorang mengalami, perubahan jumlah atau kualitas pola
tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi.
A.
PENGKAJIAN.
1. Riwayat tidur.
a. Kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang
dan malam hari.
b. Aktivitas dan
rekreasi yang di lakukan sebelumnya.
c. Kebiasaan/pun
saat tidur.
d. Lingkungan
tidur.
e. Dengan siapa pasien tidur.
f.
Obat yang di konsumsi sebelum tidur.
g. Asupan dan
stimulan.
h. Perasaan pasien
mengenai tidurnya.
i.
Apakah ada kesulitan tidur.
j.
Apakah ada perubahan tidur.
3
Gejala Klinis.
a. Perasaan Lelah.
b. Gelisah.
c. Emosi.
d. Apatis.
e. Adanya
kehitaman di daerah sekitar mata bengkak.
f.
Konjungtiva merah dan mata perih.
g. Perhatian tidak
fokus.
h. Sakit kepala.
2
3. Penyimpangan
Tidur.
Seperti telah dijelaskan pada bab pembahasan di
atas, gangguan tidur yang mungkin terjadi adalah :
a. Insomnia.
b. Somnabulisme.
c. Enuresis.
d. Narkolepsi.
e. Mendengkur.
B.
DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan yang dapat
diangkat dari gangguan pola istirahat tidur diantaranya yaitu :
1. Gangguan pola
tidur berhubungan dengan kerusakan transfer oksigen, gangguan
metabolisme,
kerusakan
eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi,
lingkungan yang mengganggu.
2. Cemas berhubungan dengan ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat
tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi prilaku.
3. Koping individu
tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan
henti nafas saat tidur.
5. Potensial
cedera berhubungan dengan Somnambulisme.
6. Gangguan konsep
diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.
C.
INTERVENSI.
Ø Tujuan :
Mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas
normal.
Ø Rencana Tindakan :
a. Lakukan
identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b.
Lakukan pengurangan distraksi
lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c.
Tingkatkan aktivitas pada siang hari.
d.
Coba untuk memicu tidur.
3
e.
Kurangi
potensial cedera selama tidur
f.
Berikan pendidikan kesehatan dan
lakukan rujukan jika di perlukan.
D.
IMPLEMENTASI
ATAU PELAKSANAAN
Ø Tindakan keperawatan pada orang dewasa :
1. Mengidentifikasi
faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a. Bila terjadi
pada pasien rawat inap, masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah
sakit, maka :
1) Libatkan pasien
dalam pembuatan jadwal aktivitas.
2) Berikan obat
analgesik sesuai prosedur.
3) Berikan lingkungan
yang suportif.
4) Jelaskan dan
berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b. Bila faktor
insomnia, maka :
1)
Anjurkan pasien memakan makanan yang
berprotein tinggi sebelum tidur.
2)
Anjurkan pasien tidur pada waktu sama
dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
3)
Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
4)
Anjurkan pasien mennghindari kegiatan
yang membangkitkan minat sebelum tidur.
5)
Anjurkan pasien menggunakan teknik
pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
c. Bila terjadi
somnabulisme, maka :
1)
Berikan rasa aman pada diri pasien.
2)
Bekerjasama dengan diazepam dalam
tindakan pengobatan..
3)
Cegah timbulnya cidera.
d. Bila terjadi
enuresa, maka :
1) Anjurkan pasien
mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
2) Anjurkan pasien
melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
3) Bangunkan
pasien pada malam hari untuk buang air kecil.
4
e. Bila terjadi Narkolepsi, maka :
1)
Berikan obat kelompok Amfetamin
/kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) untuk mengendalikan narkolepsi.
2)
Mengurangi distraksi lingkungan dan hal
yang mengganggu tidur.
a. Tutup pintu
kamar pasien .
b. Pasang kelambu/garden
tempat tidur.
c. Matikan pesawat
telepon.
d. Bunyikan musik
yang lembut.
e. Redupkan atau
matikan lampu.
f.
Kurangi jumlah
stimulus.
g. Tempatkan
pasien dengan kawan sekamar yang cocok.
3)
Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
a. Buat jadwal
aktivitas yang dapat menolong pasien.
b. Usahakan pasien
tidak tidur pada siang hari.
4)
Membuat Pasien untuk memicu tidur.
a. Anjurkan pasien
mandi sebelum tidur.
b. Anjurkan pasien
minum susu hangat.
c. Anjurkan pasien membaca buku.
d. Anjurkan pasien
menonton televisi.
e. Anjurkan pasien
menggosok gigi sebelum tidur.
f.
Anjurkan pasien membersihkan
muka sebelum tidur.
g. Anjurkan pasien
membersihkan tempat tidur.
5)
Mengurangi potensial cedera sebelum
tidur.
a. Gunakan cahaya
lampu malam.
b. Posisikan
tempat tidur yang rendah.
c. Letakkan bel
dekat pasien.
d. Ajarkan pasien
untuk meminta bantuan.
e. Gantungkan
selang drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien
memekainnya.
6)
Memberi pendidikan kesehatan dan
rujukan.
a. Ajarkan
rutinitas jadwal tidur di rumah.
b. Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
5
c. Penerangan
tentang efek samping obat hipnotik.
d. Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
Ø Tindakan Keperawatan Pada Anak :
1. Masa Neonatus
dan bayi.
a. Beri sprei
kering dan tebal untuk menutupi perlak.
b. Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
c. Atur suhu
ruangan menjadi 18˚-21˚C pada malam dan 15,5˚-18˚C pada siang.
d. Berikan cahaya
lampu yang lembut.
e. Yakinkan bayi
merasa nyaman dan kering.
f.
Berikan aktivitas yang tenang sebelum
menidurkan bayi.
2. Masa Anak.
a. Berikan
kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b. Tempel jadwal
tidur
c. Berikan
aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d. Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.
3. Masa Sebelum
Sekolah.
a. Berikan
kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b. Tempel jadwal
tidur.
c. Berikan
aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d. Dukung
aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.
e. Sering
perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
f.
Berikan rasa aman dan nyaman.
g. Nyalakan lampu
agak terang.
4. Masa Sekolah.
a. Mengingatkan
waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas.
5. Masa Remaja.
a. Usia ini sering
memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri
6. Masa Dewasa
(Muda, Paruah Baya, dan Tua).
a. Bantu
melepaskan ketegangan sebelum tidur.
· Berikan
hiburan.
· Kurangi rasa nyeri.
5
· Bersihkan tempat tidur.
b. Membuat
lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.
· Berikan selimut
sehingga tidak kedinginan.
·
Anjurkan pasien
latihan relaksasi.
·
Berikan makan
ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
·
Berikan obat
sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
·
Bantu pasien
mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
E.
EVALUASI.
1.
Klien menggunakan terapi relaksasi
setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan
keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.
Klien melaporkan perasaan nyaman
setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan
tidur dan tetap tidur.
3.
Klien melaporkan dapat menyelesaikan
tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan
prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4.
Pola tidur normal untuk masa anak
adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa
remaja 7-8 jam/hari terpenuhi
6
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istirahat
dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap
individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola
istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek
yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang
di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara
susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran
dan fungsi organ tubuh.
B.
Saran
Setiap
individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai
kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan
berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan
kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar sehingga
perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat
dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan
benar.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://sofiakurniati.blogspot.com/2012/06/makalah-keperawatan-pola-istirahat-dan.html
(22/9/2014-19:37)
http://kumpulanasuhankeperawatanlengkap.blogspot.com/2013/06/askep-istirahat-tidur.html (10/10/2014)
8