Rabu, 22 Oktober 2014

Diagnosa keperawatan istirahat dan tidur



MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN  ISTIRAHAT DAN TIDUR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas KDM I













Oleh:
SYAIP MUHAMMAD RIDHA
KELAS : IB
NIM : 712003S114091




Dosen Pembimbing :
Irma Wulandari, M.Kes

AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM
2014/2015

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.
                                                                                    Banjarmasin, 21 Oktober 2014

           SYAIP MUHAMMAD RIDHA





ii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………                      i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..                        ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..                       iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….                        1
1.1.  Latar Belakang ………………………………………………………                       1
1.2. Tujuan Penulisan …………………………………………………….                        1
1.3. Rumusan Masalah …………………………………………………....                      1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….                     2  
2.1. Asuhan Keperawatan…………………………………………… 2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….               7    
3.1. Kesimpulan …………………………………………………………..                       7
3.2. Saran………………………………………………………………….                      7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….                      8










iii
BAB  I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
  Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.

1.2     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari makalah ini:
1.            Untuk mengetahui pengkajian istirahat dan tidur.
2.            Untuk mengetahui diagnose istirahat dan tidur
3.            Untuk mengetahui intervensi dari istirahat dan tidur.
4.            Untuk mengetahui implementasi atau pelaksanaan istirahat dan tidur.
5.            Untuk mengetahui evaluasi dari istirahat dan tidur
1.3     Rumusan Masalah
                 Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.             Apa pengkajian istirahat dan tidur ?
2.            Apa diagnose istirahat dan tidur. ?
3.            Apa saja intervensi dari istirahat dan tidur ?
4.            Apa saja implementasi atau pelaksanaan dari istirahat dan tidur ?
5.            Apa evaluasi dari istirahat dan tidur ?


1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1           Asuhan Keperawatan
Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami, perubahan jumlah atau kualitas pola tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi.
A.     PENGKAJIAN.
1.      Riwayat tidur.
a.       Kuantitas  (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari.
b.      Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya.
c.       Kebiasaan/pun saat tidur.
d.      Lingkungan tidur.
e.       Dengan siapa pasien tidur.
f.        Obat yang di konsumsi sebelum tidur.
g.       Asupan dan stimulan.
h.       Perasaan pasien mengenai tidurnya.
i.         Apakah ada kesulitan tidur.
j.        Apakah ada perubahan tidur.
3        Gejala Klinis.
a.       Perasaan Lelah.
b.      Gelisah.
c.       Emosi.
d.      Apatis.
e.       Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak.
f.        Konjungtiva merah dan mata perih.
g.       Perhatian tidak fokus.
h.       Sakit kepala.

2
3.      Penyimpangan Tidur.
Seperti telah dijelaskan pada bab pembahasan di atas, gangguan tidur yang mungkin terjadi adalah :
a.       Insomnia.
b.      Somnabulisme.
c.       Enuresis.
d.      Narkolepsi.
e.       Mendengkur.

B.        DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan yang dapat diangkat dari gangguan pola istirahat tidur diantaranya yaitu :
1.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan  kerusakan transfer oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, imobilisasi, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu.
2.      Cemas berhubungan dengan  ketidak mampuan untuk tidur, henti nafas saat tidur, (sleep apnea) dan ketidak mampuan mengawasi prilaku.
3.      Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia.
4.      Gangguan pertukaran gas berhubungan henti nafas saat tidur.
5.      Potensial cedera berhubungan dengan Somnambulisme.
6.      Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomia.

C.        INTERVENSI.
Ø      Tujuan :
    Mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal.
Ø      Rencana Tindakan :
a.    Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b.   Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c.    Tingkatkan aktivitas pada siang hari.
d.   Coba untuk memicu tidur.

3
e.       Kurangi potensial cedera selama tidur
f.      Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.

D.       IMPLEMENTASI ATAU PELAKSANAAN
  Ø  Tindakan keperawatan pada orang dewasa :
1.      Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur.
a.    Bila terjadi pada pasien rawat inap, masalah tidur di hubungkan dengan lingkungan rumah sakit, maka :
1)      Libatkan pasien dalam pembuatan jadwal aktivitas.
2)      Berikan obat analgesik sesuai prosedur.
3)      Berikan lingkungan yang suportif.
4)      Jelaskan dan berikan dukungan pada pasien agar tidak takut akan cemas.
b.   Bila faktor insomnia, maka :
1)      Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
2)      Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu siang dan sore hari.
3)       Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
4)      Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur.
5)      Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi sebelum tidur.
c.    Bila terjadi somnabulisme, maka :
1)      Berikan rasa aman pada diri pasien.
2)      Bekerjasama dengan diazepam dalam tindakan pengobatan..
3)      Cegah timbulnya cidera.
d.   Bila terjadi enuresa, maka :
1)      Anjurkan pasien mengurangi minum beberapa jam sebelum tidur.
2)       Anjurkan pasien melakukan pengosongan kandungan kemih sebelum tidur.
3)      Bangunkan pasien pada malam hari untuk buang air kecil.



4
e.       Bila terjadi Narkolepsi, maka :
1)      Berikan obat kelompok Amfetamin /kelomppok Metilfenidat hidroklorida (ritalin) untuk mengendalikan narkolepsi.
2)      Mengurangi distraksi lingkungan dan hal yang mengganggu tidur.
a.       Tutup pintu kamar pasien .
b.      Pasang kelambu/garden tempat tidur.
c.        Matikan pesawat telepon.
d.      Bunyikan musik yang lembut.
e.        Redupkan atau matikan lampu.
f.          Kurangi jumlah stimulus.
g.       Tempatkan pasien dengan kawan sekamar yang cocok.
3)      Meningkatkan aktivitas pada siang hari.
a.       Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong pasien.
b.      Usahakan pasien tidak tidur pada siang hari.
4)      Membuat Pasien untuk memicu tidur.
a.       Anjurkan pasien mandi sebelum tidur.
b.       Anjurkan pasien minum susu hangat.
c.         Anjurkan pasien membaca buku.
d.      Anjurkan pasien menonton televisi.
e.       Anjurkan pasien menggosok gigi sebelum tidur.
f.         Anjurkan pasien membersihkan muka sebelum tidur.
g.       Anjurkan pasien membersihkan tempat tidur.
5)      Mengurangi potensial cedera sebelum tidur.
a.       Gunakan cahaya lampu malam.
b.       Posisikan tempat tidur yang rendah.
c.       Letakkan bel dekat pasien.
d.      Ajarkan pasien untuk meminta bantuan.
e.        Gantungkan selang drainase di tempat tidur dan cara memindahkannya bila pasien memekainnya.
6)      Memberi pendidikan kesehatan dan rujukan.
a.       Ajarkan rutinitas jadwal tidur di rumah.
b.        Ajarkan pentingkan latihan reguler ± ½ jam.
5
c.       Penerangan tentang efek samping obat hipnotik.
d.        Lakukan rujukan segera bila gangguan tidur kronis.
Ø  Tindakan Keperawatan Pada Anak :
1.      Masa Neonatus dan bayi.
a.       Beri sprei kering dan tebal untuk menutupi perlak.
b.        Hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak.
c.        Atur suhu ruangan menjadi 18˚-21˚C pada malam dan 15,5˚-18˚C pada siang.
d.      Berikan cahaya lampu yang lembut.
e.       Yakinkan bayi merasa nyaman dan kering.
f.         Berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi.
2.      Masa Anak.
a.       Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b.      Tempel jadwal tidur
c.       Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d.        Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.
3.      Masa Sebelum Sekolah.
a.       Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang secara konsisten.
b.      Tempel jadwal tidur.
c.       Berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur.
d.       Dukung aktivitas ”pereda ketegangan” seperti bercerita.
e.        Sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur.
f.         Berikan rasa aman dan nyaman.
g.       Nyalakan lampu agak terang.
4.      Masa Sekolah.
a.       Mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena umumnya banyak beraktivitas.
5.      Masa Remaja.
a.       Usia ini sering memrlukan waktu sebelum tidur cukup lama untuk berias dan membersihkan diri
6.      Masa Dewasa (Muda, Paruah Baya, dan Tua).
a.       Bantu melepaskan ketegangan sebelum tidur.
·     Berikan hiburan.
·      Kurangi rasa nyeri.
5
·      Bersihkan tempat tidur.
b.      Membuat lingkungan menjadi aman serta dekat dengan perawat.
·     Berikan selimut sehingga tidak kedinginan.
·       Anjurkan pasien latihan relaksasi.
·       Berikan makan ringan atau susu hangnt sebelum tidur.
·       Berikan obat sedaktif sesuai program terapi kolaboratif.
·        Bantu pasien mendapatkan posisi tidur yang nyaman.

E.     EVALUASI.
1.      Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2.      Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3.       Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4.      Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10 jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi











6
BAB  III
PENUTUP

A.         Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individu mempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh. 

B.         Saran
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya. Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik. Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.







7
DAFTAR PUSTAKA





















8


Tidak ada komentar:

Posting Komentar